Karateristik Perilaku Konsumen
Karakteristik konsumen Indonesia :
v Memiliki pola pikir jangka pendek.
Pola pikir adalah hal
dasar bagi seseorang dalam membuat keputusan. Keputusan yang diambil akan
memberi pengaruh dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pola pikir jangka
pendek hanya memperhatikan manfaat dalam jangka waktu pendek saja. Oleh karena
itu, produk-produk instan laku di pasar Indonesia.
v Tidak memiliki perencanaan.
Konsumen Indonesia tidak
memiliki perencanaan dalam hidup mereka termasuk dalam membuat perencaan dalam
berbelanja. Perencanaan dalam berbelanja dapat diwujudkan dalam bentuk daftar
belanjaan. Daftar belanjaan ini mengurangi pembelian yang tidak direncanakan.
Oleh karena itu, konsumen Indonesia rata-rata sering melakukan pembelian
barang-barang yang tidak direncanakan sebelumnya.
v Cenderung berkelompok dan suka berkumpul.
Konsumen Indonesia memiki kecenderungan suka
berkelompok dan berkumpul. Saat berkumpul dan berkelompok akan timbul
pembicaraan. Dalam pembicaraan tersebut akan menimbulkan efek words of
mouth.Efek words of mouth akan menimbulkan kemungkinan ada konsumen baru
dari konsumen yang terpuaskan. Dari konsumen yang terpuaskan akan
menimbulkan repeat orders.
v Tidak adaptif dengan teknologi baru.
Survey yang dilakukan oleh
Frontier pada tahun 2010 ini menyatakan bahwa konsumen Indonesia tidak adaptif
terhadap teknologi. Fasilitas M-Banking dan Internet belum digunakan secara
maksimal. Fasilitas M-Banking dan Internet yang sudah ada di dalam ponsel yang
digunakan oleh konsumen Indonesia namun belum digunakan secara maksimal.
v Fokus pada konten bukan konteks.
Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.Konteks adalah suatu uraian atau
kalimat yg dapat mendukung atau menambah kejelasan makna. Informasi yang
tersedia di media atau produk elektronik lainnya tentu saja tidak memberikan
informasi yang jelas.
v
Menyukai barang-barang produksi luar negeri.
Harga selalu
dibandingkan dengan kualitas. Semakin tinggi harga dianggap semakin bagus
kualitasnya. Harga barang-barang produksi luar negeri mayoritas memiliki harga
lebih tinggi daripada barang-barang produksi dalam negeri. Gengsi menjadi salah
satu alasan juga mengapa konsumen Indonesia lebih menyukai barang-barang
produksi luar negeri
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
ü Faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan
penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai,
persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor
kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku
konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:
1) Kultur
Kultur atau budaya adalah
kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi,keinginan dan tingkah laku yang dipelajari
oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Menurut Kotler dan Amstrong (1997:144) termasuk dalam budaya ini adalah
pergeseran budaya serta nilai nilai dalam keluarga.
2) Sub-Kultur
Sub Kultur adalah
sekelompok orang dengan system nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan
situasi kehidupan yang umum. Sub budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok
ras, dan wilayah geografis.
3) Kelas sosial
Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif
permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan
tingkah laku yang serupa.
ü Faktor Sosial
Kelas sosial merupakan
Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara
hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang
serupa. Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan,
tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan,pendapatan, pendidikan, kekayaan
dan variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang
berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial
mereka. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu:
1) Kelompok Acuan
Kelompok adalah dua orang
atau lebih yang berinteraksiuntuk mencapai sasaran individu atau bersama.
Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi
informal-seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa
merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang
reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi
profesional dan serikat pekerja.
2) Keluarga
Keluarga adalah organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti
secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami,istri dan
anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.
3) Peran dan status
Peran terdiri dari
aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada
disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang
diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan
statusnya dalam masyarakat.
ü Faktor Kepribadian
Faktor pribadi
didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan
orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi, yaitu:
1) Usia dan tingkatan
kehidupan
Orang mengubah barang dan
jasa yang mereka beliselama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian,
perabotdan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk
oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yangmungkin dilalui oleh keluarga
sesuai dengan kedewasaannya.Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam
bentuktahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuaiserta rencana
pemasaran untuk setiap tahap.
2) Jabatan
Pekerjaan seseorang
mempengaruhi barang dan jasayang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali
kelompokpekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produkdan jasa
mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan
produk menurut kelompokpekerjaan tertentu.
3) Keadaaan
perekonomian
Situasi ekonomi sekarang
akan mempengaruhi pilihanproduk. Pemasar produk yang peka terhadap
pendapatanmengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi,tabungan dan tingkat
minat. Bila indikator ekonomimenunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil
langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali danmengubah harga
produknya.
4) Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang
yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga,
kegiatan sosial),minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang
lebihdari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gayahidup menampilkan
pola bereaksi dan berinteraksi seseorangsecara keseluruhan di dunia.
5) Kepribadian dan
beserta Konsep Diri
Kepribadian setiap orang
jelas mempengaruhi tingkahlaku membelinya. Kepribadian mengacu pada
karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsistendan
bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri.Kepribadian biasanya
diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan
bergaul, otonomi,mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri,
dankeagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisistingkah laku
konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu.
ü Faktor Kejiwaan
Faktor kejiwaan atau
psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungandimana ia tinggal dan hidup
pada waktu sekarang tanpamengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya
padawaktu yang akan datangPilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut
dipengaruhioleh faktor psikologi yang penting:
1) Motivasi
Kebutuhan yang cukup untuk
mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan.
Dalam urutan kepentingan,
jenjang kebutuhannya adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan pengaktualisasian diri.
Mula-mula seseorang mencoba untuk memuaskan kebutuhanyang paling penting. Kalau
sudah terpuaskan, kebutuhan itu tidak lagi menjadi motivator dan kemudian orang
tersebut akanmencoba memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya. Misalnya
orang yang kelaparan (kebutuhan fisiologis) tidak akantertarik dengan apa yang
terjadi dalam dunia seni (kebutuhan mengaktualisasikan diri), tidak juga pada
bagaimana orang lain memandang dirinya atau penghargaan orang lain
(kebutuhansosial atau penghargaan), bahkan tidak tertarik juga padaapakah
mereka menghirup udara bersih (kebutuhan rasa aman).
Menurut Engel (2000:285): “Kebutuhan yang diaktifkan
akhirnya menjadi diekspresikan dalam perilaku dan pembelian dan konsumsi dalam
bentuk dua jenis manfaat yaitu : 1)Manfaat utilitarian dan 2) Manfaat
hedonik/pengalaman”. Dalam motif pembelian produk menurut Engel (2000:285) adalah
dengan mempertimbangkan dua manfaat yaitu: “Manfaat utilitarian merupakan
atribut produk fungsional yang obyektif. Manfaat hedonik, sebaliknya mencakup
responemosional, kesenangan panca indera, mimpi dan pertimbangan-pertimbangan
estetis”.
Sumber:
id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen